Ini Baru Drama! Air Mata Yang Tak Pernah Diizinkan Jatuh
Air Mata yang Tak Pernah Diizinkan Jatuh
Kabut tipis menggantung di Danau Xihu, sama halnya dengan kabut di hatiku. Musik guqin dari Paviliun Bulan Tiga bergema lirih, serupa bisikan penyesalan yang tak henti-hentinya menusuk kalbuku. Aku, Mei Lian, berdiri tegak di tepian danau, gaunku berkibar ditiup angin malam yang dingin. Lima tahun. Lima tahun sudah aku menyimpan luka ini. Lima tahun sejak pengkhianatan itu.
Dulu, aku adalah tunangan Pangeran Rui, pewaris takhta yang dielu-elukan. Kami saling mencintai, sungguh. Tetapi kemudian, Shen Yue, sahabatku sejak kecil, datang. Dengan mata berbinar dan senyum manis yang mematikan, dia merebut segalanya dariku. Rui terpikat, dan aku... ditinggalkan.
Orang-orang mengira aku lemah. Mereka melihatku diam, tidak melawan, tidak berteriak. Mereka menganggapku sudah menyerah. Salah besar. Aku tidak melawan karena aku tahu kebenaran yang mereka tidak tahu. Rahasia yang akan menghancurkan bukan hanya Shen Yue, tapi juga seluruh kerajaan.
Shen Yue bukanlah Shen Yue yang mereka kenal. Dia adalah... pengganti. Tubuhnya dirasuki roh iblis rubah yang haus kekuasaan. Sejak kecil, aku memiliki kemampuan untuk melihat aura, dan aku tahu aura Shen Yue berubah secara drastis setelah kunjungan ke Kuil Seribu Bayangan. Itu adalah kuil terlarang, tempat para pengikut kegelapan memuja siluman rubah.
Aku bisa saja membongkar kejahatannya, tapi aku tidak bisa membuktikan apapun. Lagi pula, membongkar kebenaran berarti mengorbankan Rui. Dia akan terluka, dan aku tidak sanggup melakukannya. Jadi, aku memilih diam. Menelan air mata dan menyimpan RAHASIA ini dalam-dalam.
Beberapa tahun berlalu. Shen Yue, dengan pengaruh siluman rubah, berhasil mempengaruhi Rui. Keputusan-keputusan aneh mulai diambil, rakyat menderita, dan kerajaan berada di ambang kehancuran. Lalu, datanglah saatnya.
Gerhana matahari total. Malam dimana kekuatan siluman rubah mencapai puncaknya.
Aku mempersiapkan diri. Aku mempelajari mantra kuno dari buku-buku terlarang di perpustakaan istana. Mantra yang bisa melemahkan kekuatan iblis rubah. Aku tahu, ini adalah satu-satunya kesempatan.
Malam itu, aku menyusup ke kuil rahasia di bawah istana. Di sana, di altar batu yang berlumuran darah, Shen Yue sedang melakukan ritual dengan Rui yang terhipnotis.
Aku mengucapkan mantra dengan suara bergetar. Cahaya keemasan memancar dari tubuhku, menghantam Shen Yue. Siluman rubah itu meraung kesakitan, terlepas dari tubuh Shen Yue yang lemas.
Namun, ritual itu sudah terlambat. Gerhana telah memuncak. Kekuatan kegelapan telah memengaruhi Rui terlalu dalam.
Aku tahu aku harus menghentikannya.
Aku mendekati Rui, menatap matanya yang kosong. Aku membisikkan nama cintanya, Mei Lian.
Sesuatu berubah. Secercah kesadaran muncul di matanya. Dia berhasil melawan pengaruh siluman rubah. Dia melihat Shen Yue tergeletak tak berdaya di lantai.
Dia tahu.
Dengan kekuatan terakhirnya, Rui memerintahkan pengawal untuk menangkap Shen Yue. Dia meminta pengadilan kerajaan untuk mengadilinya. Shen Yue dihukum mati. Kerajaan diselamatkan.
Rui, bagaimanapun, tidak bisa lagi menjadi kaisar. Jiwanya telah ternoda oleh kegelapan. Dia memutuskan untuk mengundurkan diri dan mengasingkan diri di kuil.
Aku, Mei Lian, menyaksikan semua itu. Aku melihat takdir berbalik arah. Aku melihat balas dendam hadir tanpa kekerasan, hanya dengan keteguhan dan rahasia yang kubawa.
Aku tidak pernah menikah. Aku memilih untuk menghabiskan sisa hidupku di perpustakaan istana, menjaga rahasia dan mengenang cinta yang hilang.
Suatu malam, saat aku sedang membaca buku kuno, seorang pelayan mendekatiku. Dia menyerahkan sebuah kotak kayu kecil. Di dalamnya, ada sebuah jepit rambut giok berbentuk bunga Mei, bunga kesukaanku. Di bawahnya, terukir sebuah kalimat: "Untuk Mei Lian, kebahagiaan sejati akan selalu menemukan jalannya kembali."
Aku tahu itu dari Rui.
Air mataku akhirnya jatuh. Bukan air mata kesedihan, tapi air mata KELEGAAN. Air mata yang tak pernah diizinkan jatuh selama bertahun-tahun akhirnya mengalir dengan bebas.
Aku menutup mata, dan merasakan ANGIN berbisik di telingaku, membawakan kabar dari jauh...
You Might Also Like: Supplier Kosmetik Tangan Pertama Bisnis