Dracin Seru: Aku Mencintaimu Dengan Kejujuran, Dan Dibalas Dengan Keindahan Dusta
Aku Mencintaimu dengan Kejujuran, dan Dibalas dengan Keindahan Dusta
Lin Mei membuka matanya. Bukan di ranjang sutra istana yang dulu ia kenal, tapi di kamar sederhana dengan aroma lavender yang menenangkan. Di kehidupan sebelumnya, ia adalah Permaisuri yang disayangi, diperistri oleh Kaisar tampan bernama Jian. Tapi kebahagiaan itu runtuh saat ia menemukan Jian berkhianat dengan sahabatnya, selir Hua. Racun dalam anggur perayaan Ulang Tahunnya menjadi akhir dari semuanya.
Sekarang, ia adalah Li Mei, seorang mahasiswi desain interior. Tapi mimpi-mimpi aneh terus menghantuinya. Penggalan-penggalan istana megah, gaun sutra merah darah, dan wajah Jian yang tersenyum dingin—semuanya terasa NYATA.
Suatu sore, saat berjalan di taman kampus, ia melihatnya. Sosok itu, dengan aura wibawa yang sama, meski mengenakan setelan jas modern. Dia adalah CEO perusahaan konstruksi terkenal, Zhang Jian. Jantung Li Mei berdebar kencang.
Waktu berlalu, Li Mei bekerja di perusahaan Zhang Jian. Semakin dekat ia dengannya, semakin jelas ingatan tentang kehidupan lampaunya. Ia ingat janji cinta Jian di bawah pohon sakura, ia ingat senyum manisnya saat memberinya jepit rambut phoenix, dan ia ingat rasa sakit saat mengetahui kebenarannya.
Zhang Jian, di sisi lain, bersikap hangat padanya. Ia tertarik pada Li Mei, pada ketenangannya, pada sorot matanya yang menyimpan KESEDIHAN MENDALAM. Dia tidak tahu mengapa, tapi kehadirannya terasa familiar, seperti seseorang yang pernah sangat ia cintai.
Suatu hari, Zhang Jian mengajaknya makan malam. Di restoran mewah dengan pemandangan kota yang gemerlap, ia berkata, "Li Mei, aku… aku merasa kita ditakdirkan untuk bertemu."
Li Mei tersenyum pahit. "Takdir, ya? Dulu aku juga percaya pada takdir."
Saat itulah, semuanya terungkap. Zhang Jian tiba-tiba memegang kepalanya, meringis kesakitan. Penglihatan berputar-putar dalam benaknya: istana megah, wanita cantik bergaun merah, racun dalam anggur… dan dirinya, Jian, yang memberikan anggur itu. Rasa BERSALAH menghantamnya bagai gelombang.
"Li… Mei?" bisiknya lemah. "Itu… itu aku?"
Li Mei menatapnya, matanya dingin namun penuh kesedihan. "Ya, Jian. Itu kamu. Dan sekarang, giliranku untuk membuat pilihan."
Ia mengundurkan diri dari perusahaan. Ia menolak cintanya. Ia memilih untuk memulai hidup baru, tanpa terikat pada masa lalu. Ia membiarkan Zhang Jian hidup dengan penyesalannya, dengan ingatan tentang kejahatan yang telah dilakukannya. Balas dendamnya bukan dengan darah dan racun, tapi dengan KEBEBASAN yang ia renggut darinya di kehidupan lampau.
Saat Li Mei berjalan menjauh, ia berbisik pada angin, "Mungkin, suatu saat nanti… di kehidupan yang lain… setelah kau benar-benar menebus dosamu… baru kita bisa bertemu lagi."
Janji yang tertunda seribu tahun, barangkali….
You Might Also Like: Master Criminal Justice Vocabulary For