Kisah Seru: Cinta Yang Kuterjemahkan Dalam Luka
Aula emas Istana Kemuliaan berkilauan di bawah ribuan lilin. Namun, cahaya itu terasa dingin, memantul dari tatapan tajam para pejabat yang berdiri bagai patung. Di balik tirai sutra yang menjuntai, bisikan pengkhianatan berdesir bagai ular berbisa, menari di antara aroma dupa dan ambisi. Inilah panggung dimana cinta dan kekuasaan berdansa, sebuah tarian berbahaya bernama takhta.
Putri Li Wei, dengan kecantikan bagai rembulan dan kecerdasan setajam pedang, berdiri di tengah badai ini. Di sisinya, Pangeran Zhang Lei, pewaris takhta yang karismatik namun misterius. Cinta mereka, sebuah percikan di tengah lautan politik, telah menjadi taruhan paling mahal. Setiap janji yang terucap, setiap sentuhan yang terbagi, bisa menjadi pedang yang menikam jantung atau perisai yang melindungi nyawa.
"Wei'er," bisik Zhang Lei, suaranya rendah dan penuh janji. "Aku berjanji, setelah aku naik takhta, kau akan menjadi satu-satunya permaisuriku. Bersama, kita akan membangun kerajaan yang makmur dan abadi."
Li Wei membalas tatapannya, hatinya bergejolak antara cinta dan keraguan. Kata-kata itu manis bagai madu, tapi dia tahu, di istana ini, madu sering kali disiram racun. Zhang Lei membutuhkan dukungannya untuk mengalahkan saudara-saudaranya yang haus darah. Dia menawarkan cinta, tetapi yang sebenarnya dia inginkan adalah Kekuasaan.
Waktu berlalu, intrik merajalela. Li Wei, dengan kepiawaian seorang penerjemah ulung, membaca setiap kode, setiap pesan tersembunyi di balik senyuman palsu dan pujian berbisa. Dia membantunya, memuluskan jalannya menuju takhta, mengorbankan harga dirinya, bahkan kesetiaannya pada orang-orang yang mencintainya.
Akhirnya, Zhang Lei berhasil. Di hari penobatannya, Li Wei berdiri di sampingnya, bangga sekaligus hancur. Dia telah membantu orang yang dicintainya meraih impiannya, tetapi dia juga telah menjual jiwanya pada iblis istana.
Namun, yang tidak disadari Zhang Lei, Li Wei telah memainkan permainannya sendiri. Selama ini, dia mengumpulkan bukti, membangun aliansi tersembunyi, merencanakan pembalasan yang akan membuat istana ini berlumuran darah.
Malam itu, di bawah rembulan purnama yang kejam, Li Wei menghadapi Zhang Lei di taman istana. Dia tidak lagi memanggilnya dengan sebutan sayang. Di matanya, hanya ada kebencian dan tekad yang membara.
"Kau mengira aku bodoh, Zhang Lei. Kau mengira cintaku membutakanku. Tapi kau salah. Cintaku hanya alat bagiku untuk mengamati kebusukanmu, untuk mengumpulkan bukti kejahatanmu."
Zhang Lei tertawa sinis. "Apa yang bisa kau lakukan, Wei'er? Kau hanya seorang wanita."
Li Wei tersenyum tipis, senyuman yang dingin, elegan, dan mematikan. Dia mengangkat tangannya, memberi isyarat kepada para pengawal yang muncul dari balik bayangan, pengawal yang selama ini setia kepadanya, bukan kepada Zhang Lei.
"Aku adalah wanita yang kau remehkan, Zhang Lei. Aku adalah cinta yang kau khianati. Dan sekarang, aku adalah KEADILAN."
Zhang Lei terhuyung mundur, menyadari kebodohannya. Dia telah meremehkan wanita yang dicintainya, wanita yang telah memberikan segalanya untuknya. Dan sekarang, dia akan membayar harga yang sangat mahal.
Eksekusi Zhang Lei dilakukan di depan seluruh istana. Li Wei berdiri di sana, dengan tatapan tanpa ekspresi, saat pedang algojo menebas leher pria yang pernah dicintainya.
Setelah itu, Li Wei mengumumkan bahwa dia akan menjadi Regent, memerintah kerajaan hingga pewaris yang sah ditemukan. Bisikan mulai beredar, spekulasi tentang siapa yang akan menjadi kaisar atau kaisar wanita selanjutnya.
Li Wei menatap langit yang mulai memerah, pikirannya tertuju pada rencana selanjutnya. SEKARANG dia akan benar-benar memulai permainan.
Sejarah baru saja menulis ulang dirinya sendiri…
You Might Also Like: Jual Skincare Aman Untuk Kulit Sensitif_19